Tuesday, February 18, 2014

Refleksi Masyarakat Terhadap Sistem Operasi Linux dan Software Open Source

Kebutuhan komputer merupakan salah satu komponen yang sudah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat modern sekarang. Berbeda dengan beberapa tahun ke belakang, komputer merupakan barang yang cukup asing dan mahal. Sehingga hanya orang tertentu saja yang memilikinya. Berbicara mengenai komputer pasti tidak akan lepas dari yang namanya sistem operasi. Sistem operasi itu ibaratnya nyawa dari si komputer. Tanpanya, komputer hanya perangkat keras yang tidak mempunyai fungsi sama sekali.

Pada masyarakat umumnya, mengenal komputer pasti sangat hafal dengan yang namanya Windows. Bagaimana tidak, setiap kali menggunakan pasti disuguhkan dengan startup logo Windows. Kemudahan dalam menggunakan Windows memang sangat patut diacungi jempol. Sampai pada masyarakat awam pun mungkin hanya butuh beberapa jam untuk bisa menggunakannya. Inilah salah satu kelebihan Windows yang memang sangat menyentuh pengguna awam dengan kemudahan dalam penggunaannya.


Dan dari situlah, dengan Windows bisa dijadikan media bisnis yang menjanjikan. Dengan pengguna yang banyak, maka bermunculan aplikasi yang beragam. Dimulai dari aplikasi yang gratis sampai aplikasi yang terbilang sangat mahal (untuk kalangan penggunaan pribadi). Berikut salah satu screenshoot yang menampilkan harga software, yang saya ambil dari suatu website.




Terlihat sangat jelas pada gambar - gambar di atas, masing - masing software menawarkan harga yang relatif mahal (dan mungkin sangat mahal untuk saya pribadi), dan ini memang sebanding dengan fungsinya. Dengan harga yang relatif mahal untuk pengguna di Indonesia tentu hanya orang tertentu saja yang mampu menikmatinya. Dari keadaan tersebut, dampak yang sangat jelas berimbas dengan munculnya aktifis yang membuat terobosan baru yaitu mencari celah kelemahan dari software berbayar tersebut agar bisa digunakan tanpa harus membayar mahal bahkan gratis bisa diunduh di internet. Sebut saja aktifitas tersebut dinamakan pembajakan. Sekarang software bajakan sangat mudah didapatkan dalam bentuk kepingan CD dan DVD, tidak hanya itu jika ada kuota yang mencukupi software bajakan tersedia banyak diinternet dan bisa diunduh dengan sangat mudahnya.

Kembali ke pembicaraan kepada masyarakat yang pada umumnya adalah pengguna awam, masyarakat ini sebut saja pengguna akhir. Mereka tidak memperdulikan apakah software yang mereka pakai adalah original atau bajakan. Bahkan tidak juga memperdulikan berapa harga software tersebut, yang mereka tahu adalah bagaimana cara menggunakannya agar aktifitasnya bisa diselesaikan dengan software tersebut. Dengan memandang masyarakat adalah pengguna akhir, ini dapat dijadikan salah satu celah untuk memasyarakatkan kembali ke penggunaan software opensource. Software open source merupakan software alternatif pengganti software berbayar, sehingga akan meminimalisir penggunaan software bajakan. Namun timbul pertanyaan lagi, bagaimanakah untuk memasyarakatkan kembali ke penggunaan software open source? jawabannya singkat, ini opini saya :
  • Mulai dari diri sendiri, tidak mungkin untuk memerintahkan atau menyuruh orang lain menggunakan software opensource sedangkan diri kita masih menikmati software bajakan. Ada suatu ketika, seseorang memosting di forum tentang ajakan untuk menggunakan software opensource. Namun seketika itu saya mencoba bertanya kembali "apakah anda sudah menggunakan software opensource?", dia menjawab "belum mas, masih alon - alon (pelan - pelan), jadi istilahnya seperti kecanduan rokok harus pelan - pelan tidak bisa lepas langsung dari software bajakan". Beruntung jika memang ada usaha untuk menggunakan software opensource, namun jika kenyataannya tidak? Mungkin lebih baiknya setelah memakai total software opensource barulah bisa mengajak masyarakat untuk menggunakan software opensource juga.
  • Berikan pendidikan dini tentang pemahaman mengapa harus membeli software asli. Suatu software diberikan harga lisensi dikarenakan memang untuk membuatnya juga tidak mudah dan butuh usaha yang kuat agar software tersebut mempunyai kualitas yang baik, sehingga membantu menyelesaikan aktifitas penggunanya. Tidak hanya itu, untuk memberikan pendidikan yang baik tentang pemahaman larangan menggunakan software bajakan adalah dengan melakukan pembajakan atau pun menggunakannya sama juga dengan mencuri. Analogi jelasnya, seperti seseorang yang telah bersusah payah bertani namun setelah ladangnya membuahkan hasil, hasil tersebut dicuri orang. Mungkin ini salah satu blog yang bisa menjadikan referensi tentang haramnya menggunakan software bajakan.
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/hukum-memakai-barang-bajakan.htmlhttp://ridjam.wordpress.com/2012/12/15/dalil-dalil-tentang-larangan-penggunaan-software-bajakan/

  • Software open source dikenalkan dan dijadikan bahan ajar di Intitusi pendidikan. Institusi pendidikan merupakan salah satu peran yang sangat besar untuk menciptakan pola fikir yang baru. Ada istilah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari", jadi dengan melalui pendidikan pengenalan dan penggunaan software open source merupakan suatu media yang sangat baik. Dengan membiasakan penggunaan software open source di lingkungan pendidikan, maka akan tercipta pula suatu kebiasaan untuk menggunakan software - software tersebut. 
Untuk beralih ke open source, tidak mesti sistem operasi yang harus digunakan adalah GNU/Linux, namun bisa juga sistem operasi berbayar lainnya seperti Windows dan Mac OS dengan catatan original atau tidak bajakan :) .

Open Source merupakan definisi yang cukup kuat berkaitan dengan sistem operasi GNU/Linux. Sehingga kadang pembahasan tentang open source tidak terlepas dari kata GNU/Linux. Open Source bukanlah sebuah gerakan yang baru di dunia software, namun sudah mempunyai siklus hidup yang cukup lama. Open source hadir untuk memberikan alternatif kepada masyarakat dunia, bahwa untuk menggunakan software tidaklah harus dibayar dengan mahal. Akan tetapi masyarakat bisa menggunakan sofware open source secara bebas bahkan diberikan hak untuk memodifikasi kode program dan membuid ulang sehingga terbentuk software yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu diberikan juga ijin untuk mendistribusikan ulang baik dalam bentuk cuma - cuma atau secara komersil asalkan tetap meninggalkan lisensi aslinya (copyleft).



Beberapa anggapan masyarakat yang salah tentang sistem operasi GNU/Linux

  • GNU/Linux merupakan sistem operasi yang susah
Anggapan ini memang benar untuk beberapa tahun yang lalu. Dimana untuk menggunakan sistem operasi ini relatif sangat sulit dan hanya orang tertentu saja yang bisa memakainya. Dulu untuk menginstalnya saja sangat sulit dan dibutuhkan usaha yang keras, lalu bagaimana untuk penggunannya jika awalnya saja sudah susah :D . Berbeda dengan keadaan sekarang, GNU/Linux sudah sangat mudah dan seperti Windows hanya tinggal klik dan klik. Tidak hanya itu, GNU/Linux juga hadir dengan antar muka yang cantik dan elegan serta penggunaannya yang sangat user friendly. Sehingga pengguna awam pun sudah bisa langsung menggunakannya dan perlu waktu belajar yang lebih sedikit.



Pengguna akhir tidak peduli sistem operasi apakah yang dipakai

Pada gambar di atas terlihat jelas anak kecil yang sedang memainkan laptopnya. Mereka sebagai pengguna akhir tidak peduli sistem operasi apakah yang dipakai. Gambar ini saya ambil ketika keponakan kecil meminjam laptop saya yang diinstal Linux Debian. Dan terlihat di wajah mereka nyaman menggunakannya.

  • Pengguna GNU/Linux bukan orang yang wah
Ada sebagian masyarakat menganggap, menggunakan sistem operasi GNU/Linux itu orang yang hebat. Namun ini pendapat saya, "menggunakan sistem operasi GNU/Linux itu sama halnya dengan menggunakan sistem operasi Windows". Beberapa distro memang tersedia hanya pengguna lanjut (advanced user) seperti Debian, Slackware, Arch, Gento, dan lain sebagainya. Namun pada kebanyakan distro juga sudah menyediakan kemudahan seperti Ubuntu, Linux Mint, Elementary, dan lain sebagainya, sehingga pengguna awam pun bisa memakainya dengan waktu belajar yang lebih sedikit :) .



Di gambar terlihat jelas, keponakan kecil saya menggunakan Debian untuk menjalankan aplikasi freemat sebagai alat bantu untuk perhitungan dasar :D .

  • Menggunakan GNU/Linux harus menguasai command prompt atau terminal
Beberapa distro GNU/Linux sekarang sudah memberikan akses kemudahan kepada penggunanya dengan tampilan serba GUI. Sehingga penggunaan terminal bisa diminimalisir bahkan tidak dipakai sama sekali. Untuk masalah konfigurasi pun sekarang bisa dilakukan dengan melalui GUI. Jadi kata siapa, menggunakan Linux itu wajib menguasai penggunaan terminal !!!! . :p

  • GNU/Linux itu gratis
Banyak anggapan yang salah bahkan mahasiswa, mereka beranggapan GNU/Linux itu gratis dari segi biaya. Hal ini dikarenakan mungkin untuk memperolehnya bisa didapat secara gratis di internet (-_-). Sebenarnya kata gratis atau free atau lebih tepatnya freedom merupakan arti kebebasan yang tidak didasarkan pada harga saja namun lebih tepatnya pada sebuah arti kebebasan dalam penggunaan. Dengan menggunakan GNU/Linux, pengguna diberikan kebebasan untuk memodifikasi kode program dan mem-build ulang sehingga terbentuk sistem operasi sesuai dengan kebutuhan. Selain itu pengguna juga diberikan hak untuk mendistribusikan dan memasarkan ulang dalam bentuk apapun dengan catatan tidak meninggalkan lisensi aslinya.

  • GNU/Linux itu bebas virus
Sebenarnya tidaklah demikian, di GNU/Linux pun masih ada yang namanya virus namun dalam sekala yang sangat kecil. Oleh karena itu jika menginginkan sistem yang handal, lakukan update secara rutin agar sistem tetap handal. Akan tetapi sejauh ini, saya pribadi tidak menggunakan anti virus apapun di Debian saya dan sampai sekarang saya masih nyaman menggunakannya.

Sejauh ini GNU/Linux memang masih kurang dikenal baik di lingkungan masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia. Karena sebagian masyarakat bahkan kaum akademisi masih beranggapan menggunakan Linux itu susah sehingga Linux itu bukan suatu alternatif yang baik untuk menggantikan sistem operasi Windows. Padahal jika dilihat dari kenyataannya sekarang, Linux sudah sangat mudah untuk digunakan bahkan orang awam sekalipun :) . Lalu pertanyaannya, mengapa Linux masih tidak dikenal baik oleh masyarakat kita ?

Mengakhiri tulisan artikel ini, saya beropini kesalahan ini karena masih lemahnya sistem pendidikan di negri ini. Kebanyakan dari kaum pengajar dan yang terpelajar menganggap sistem operasi GNU/Linux itu susah dan tidak baik untuk digunakan untuk kebutuhan sehari - hari. Sehingga hasil yang ada sekarang, GNU/Linux masih sebagai barang yang asing dikebanyakan masyarakat. Oleh karena itu, dengan melalui tulisan ini, saya mengajak kepada pembaca untuk mencoba sistem operasi GNU/Linux dan merasakan kehebatan serta kehandalan sistem operasi ini. Sehingga nantinya bisa dijadikan modal dasar untuk memasarkan kepada masyarakat bahwa ada sistem operasi yang hebat, handal, stabil, dan cantik yaitu GNU/Linux. Tidak hanya itu, dengan menggunakan sistem operasi ini berarti berperan juga untuk mengurangi penggunaan software bajakan. Untuk memasarkan GNU/Linux, tulisan ini cukup bagus sebagai referensi ;


Akhir kata, semoga tulisan sederhana ini bisa membangkitkan kita untuk bersemangat kebersamaan yaitu Open Source dan bermanfaat untuk pembaca semuanya. :)

Salam Open Source

5 comments:

  1. Menurut saya pemerintah jg bertanggung jawab atas masalah ini, bagaimana orang memakai linux sedangkan materi2 dan software untuk kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah masih menggunakan aplikasi windows dan data yg dikirim jg harus menggunakan word atau excel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kang pemerintah juga sudah melakukan demikian, namun nyatanya implementasinya cukup susah karena bagaimana pun menghilangkan suatu kebiasaan tidaklah mudah. ya intinya sekaran mulailah dari diri kita. :)

      Delete
  2. Replies
    1. iya kang solusinya gampang kok, coba dual boot dulu dengan windowsnya :)

      Delete
    2. ragunya dimana kang? aplikasi Office yg kurang kompatible? DOCX, DOC, XLSX, XLS sudah bisa dengan lancar di LibreOffice versi terbaru 4.2. PPT, PPTX sementara bisa menggunakan KingsoftOffice sebagai media Previewnya.

      Editing foto atau grafis lainnya, jika menggunakan distro ubuntu atau turunannya bisa install ubuntustudio-graphic paket dari software center, berlaku juga untuk editing video-audio. kalau mau langsung semua bisa diinstall paket ubuntustudio-desktop. (di youtube sudah banyak karya2 yg menggunakan FOSS ini yang dishare oleh kreatornya sebagai portofolio mereka, baik grafik, maupun multimedia produksi.)

      apa yg perlu diragukan lagi, kalau di tahun 2014 ini semua OS sama dalam fungsi, aplikasi pun begitu, yg free tidak begitu lemah dalam fitur.

      kalau saya mending nabung buat sewa lisensi, dengan cari uangnya menggunakan aplikasi FOSS daripada membajak.

      Delete

Terima kasih telah berkunjung, apabila ada yang perlu dipertanyakan silahkan tinggalkan komentar.