Wednesday, August 18, 2021

Saat masih menggunakan KDE4 untuk mengaktifkan windows button sebagai launcer menu aplikasi biasanya saya menggunakan KSuperkey. Bisa dilihat tutorialnya di link ini .
Sedangkan pada KDE5 fitur tersebut sudah terintegrasi sehingga pengguna tidak lagi perlu menginstal aplikasi KSuperkey. Namun jika ternyata windows button masih belum berfungsi pastikan bahwa shortcut application menu alt+f1 sudah dikonfigurasi, berikut langkah-langkahnya.
  • Klik kanan pada menu launcher
  • Pilih Configure Application Menu
  • Pilih Keyboard Shortcut kemudian input shortcut alt+f1
Perlu diketahui biasanya ketika mengganti tema dengan Global Theme hal tersebut perlu dikonfigurasi lagi.

Semoga bermanfaat

Aktivasi Windows Button Start Menu di Plasma 5

Tuesday, February 16, 2021

Arabic Symbol berfungsi untuk memudahkan seseorang menulis kata atau kalimat yang biasa digunakan untuk doa, ucapan pengagungan terhadap Allah subhanahu wa ta'ala dan lain sebagainya. Singkatnya untuk menghindari penulisan singkatan dari kata atau kalimat tersebut seperti ucapan salam menjadi ASS, ASS Wr. Wb, shalawat untuk Rasulullah menjadi SAW  dan seterusnya.

Bagi pengguna sistem operasi GNU/Linux bisa menggunakan Font Manager untuk menginstallnya atau bisa juga menggunakan command line.

Untuk mengunduh file font-nya bisa diunduh melalui link ini, sedangkan untuk manual penggunaanya atau cheat sheetnya bisa diunduh di link ini.

Semoga bermanfaat.

Instalasi Arabic Symbol

Saturday, August 8, 2015

Setelah sekian lama menggunakan KDE 4, Saya mencoba untuk beralih menggunakan KDE 5 atau Plasma 5. Saat penulisan ini berlangsung, Saya sering temui sejumlah thread yang menyatakan bahwa Plasma 5 belum stabil dan masih banyak ditemukan sejumlah bugs. Meski demikian, ketertarikan yang Saya alami tidak menghiraukan kondisi tersebut dan berkeyakinan pasti akan selalu ada perbaikan.

Untuk menggunakan Plasma 5, terpaksa Saya hapus openSUSE 13.1 kemudian diinstal ulang menggunakan openSUSE Tumbleweed. Plasma 5 sejauh ini memang masih kurang stabil, bahkan beberapa aplikasi pun belum bisa terintegrasi dengan baik di desktop tersebut. Namun kondisi tersebut bukanlah suatu permasalahan yang serius karena Saya pun masih bisa bekerja tanpa kendala di mesin baru Saya saat ini.
Salah satu printer favorit yang Saya miliki adalah HP Deskjet 1010 (kebetulan memang printer tersebutlah yang hanya saya miliki). Utiliti yang sering digunakan untuk menangani printer tersebut adalah HPLIP. HPLIP bisa Anda install dengan mengetik sudo zypper in hplip (untuk pengguna openSUSE). HPLIP secara otomatis akan running ketika sistem start (autostart). Kendala setelah menginstal HPLIP ketika menggunakan plasma 5 ini adalah muncul notifikasi No System Tray Detected on This System yang berimbas HPLIP gagal start. Untuk menangani ini Anda hanya perlu menambahkan jenjang waktu ketika HPLIP ketika akan start. Ubah hplip-systray.desktop yang berada di /etc/xdg/autostart/ dan pada baris Exec= hp-systray -x tambahkan /usr/bin/sleep 45 &&. Selengkapnya menjadi seperti ini Exec= /usr/bin/sleep 45 && hp-systray -x.
Cara ini berhasil Saya lakukan. Selamat Mencoba

HPLIP - No System Tray Detected on This System

Monday, August 3, 2015

Plasma 5 atau KDE 5 merupakan generasi baru dari lingkungan desktop KDE yang membawakan sejumlah perubahan. Tampilan yang serba flat serta dibubuhi dengan animasi yang semakin smooth. Setelah Saya menginstal KDE 5 di openSUSE, ternyata beberapa aplikasi tidak berintegrasi baik dengan plasma 5 (terutama aplikasi yang berbasiskan GTK). Hal ini menyebabkan pemandangan yang kurang enak ketika menggunakan aplikasi tersebut. Akan tetapi ada solusi kecil untuk mengatasi ini, yaitu dengan mengakses System Settings - Application Style - GNOME Application Style (GTK), pilih default pada tema GTK3. Cara ini bekerja dengan baik, akan tetapi permasalahan belum bisa teratasi pada aplikasi LibreOffice. Berikut tampilannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Saya menemukan beberapa solusi di internet. Link - link berikut sangat membantu Anda untuk mengatasi permasalahan ini.
  1. http://ask.libreoffice.org/en/question/41627/libreoffice-isnt-picking-up-kde-themeui/
  2. https://kdeonlinux.wordpress.com/2015/05/20/fresh-breeze-for-libreoffice/
  3. https://github.com/NitruxSA/plasma-next-icons/tree/master/LibreOffice_Breeze
Untuk mempersingkat pembahasan, berikut langkah - langkahnya.
  1. Unduh icon plasma-next-icons, dengan mengetik git clone https://github.com/NitruxSA/plasma-next-icons.git
  2. Kemudian buka folder LibreOffice_Breeze untuk mem-build tema ikon breeze dan breeze dark, caranya ketik make. Jika sudah selesai maka pindahkan file images_breeze.zip dan images_breeze_dark.zip ke folder /usr/lib/libreoffice/share/config.
  3. Install libreoffice-kde4 dengan mengetik sudo zypper in libreoffice-kde4 untuk openSUSE, jika Anda menggunakan Debian atau Ubuntu bisa menggunakan tools apt-get.
  4. Buat file libreoffice-kde.sh di ~/.config/plasma-workspace/env/ untuk memaksakan agar bisa kompatibel dengan plasma 5. Kemudian isi file tersebut dengan konten seperti berikut.
    #!/bin/sh
    export OOO_FORCE_DESKTOP="kde4"

    Kemudian berikan hak akses penuh pada file tersebut, perintah lengkapnya ketik chmod +x  ~/.config/plasma-workspace/env/libreoffice-kde.sh
  5. Sekarang buka kembali aplikasi LibreOffice, jika berhasil maka tampilannya menjadi gambar dibawah ini.
Selamat mencoba.

    Mengintegrasikan LibreOffice dan Plasma 5

    Thursday, July 23, 2015

    Berbicara masalah aplikasi di lingkungan desktop KDE memang tiada duanya. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba untuk mengulas aplikasi subtitle editor dengan menggunakan Subtitle Composer yang merupakan salah satu aplikasi yang berjalan di desktop KDE. Sedangkan jika Anda menggunakan desktop GNOME bisa mencoba aplikasi sejenis yang bernama GNOME Subtitles. Anda bisa menginstal aplikasi Subtitle Composer melalui software manager atau juga bisa menggunakan perangkat APT jika Anda adalah pengguna Debian dan derivatifnya. Dan jika Anda pengguna openSUSE bisa menggunakan perkakas Zypper dengan mengetik di terminal sudo zypper in subtitle-composer.
    Tutorial ini pada hakikatnya bukanlah tutorial yang lengkap, melainkan hanya menyajikan gambaran garis besar sehingga hanya fitur dasar yang dijelaskan. Untuk fitur yang lebih kompleks, Anda bisa mencoba mengeksplorasinya sendiri.
    Setelah aplikasi tersebut terinstal, dalam pengalaman penulis Anda perlu mengkonfigurasi embed player untuk mempermudah proses membuat subtitle. Caranya buka menu Settings - Configure Subtitle Composer - Player. Pada menu player, pilih Xine untuk Player backend.
    Adapun cara sederhana untuk membuat subtitle, Anda bisa mengikuti langkah - langkah berikut.
    1. Pilih menu New pada Toolbar, atau bisa juga melalui menu File dan pilih New
    2. Buka video yang akan dibuat substitlenya melalui menu Video dan pilih Open Video
    3. Untuk memasukan teks substitle, Anda bisa menggunakan menu Insert Before dan Insert After melalui menu Edit.
    4. Jika sudah selesai, Anda bisa menyimpannya melalui menu File - Save kemudian pada pilihan Filter pilih SubRip (Anda bisa menggunakan jenis filter yang lain).



    Demikian langkah sederhana membuat atau mengubah subtitle menggunakan Subtitle Composer. Semoga bermanfaat.

    Subtitle Editor dengan Menggunakan Subtitle Composer

    Wednesday, July 22, 2015

    Amarok merupakan salah satu aplikasi multimedia di lingkungan desktop KDE. Selain sebagai multimedia player pada umumnya, Amarok juga bisa dikhususkan untuk mendengarkan radio online atau radio streaming. Caranya sangat mudah yaitu pilih menu Playlist kemudian pilih Add Stream dan masukan alamat atau url radio streamingnya.
    Pada awalnya penulis belum terfikirkan untuk memanfaatkan Amarok sebagai recorder pada sesi tertentu di channel radio favorit. Atas kebutuhan tersebut, akhirnya penulis mencoba mencari cara untuk memanfaatkan Amarok agar bisa melakukan recording. Sebenarnya untuk kebutuhan tersebut, Anda bisa menginstal KStreamRipper.
    Sebelum melangkah ke penjelasan proses instalasi, perlu diketahui agar Amarok bisa merekam radio streaming yang perlu Anda lakukan pertama adalah memasang Script atau dalam istilah lain adalah Plugin atau Add-On. Plugin ini juga membutuhkan aplikasi yang lain yaitu streamripper, sehingga Anda sebaiknya terlebih dahulu menginstalnya.
    Untuk mempersingkat tulisan, berikut langkah - langkahnya.
    • Instal script RecordStream, Anda bisa menginstalnya melalui menu Settings kemudian pilih Configure Amarok dan pilih Scripts. Untuk menginstal script yang baru Anda bisa menggunakan menu tombol Manage Scripts.
    • Instal aplikasi streamripper, jika Anda pengguna openSUSE bisa menggunakan perintah sudo zypper in streamripper.
    • Setelah keduanya telah terinstal, restart Amarok. Untuk menggunakan RecordStream, Anda bisa mengaksesnya melalui menu Tool dan pilih Record sesuai dengan pilihan yang tersedia (record live stream, record web radio dan record to wav-file).
    Adapun file hasil rekamannya berada di folder Music. Demikian langkah sederhana menggunakan amarok untuk merekam radio streaming. Semoga bermanfaat.

    Record Radio Streaming dengan Amarok